Minggu, 01 Januari 2012

Cerpen : Hujan yang Menyadarkanku

Saat itu masih pukul 1 siang. tapi saat itu rasanya seperti sudah pukul 5 sore. awan hitam, angin kencang dan hujan besar menyelimuti kota tempat tinggalku. aku hanya terdiam sendiri di depan jendela kamarku, meratapi hujan yang sudah menggagalkan rencanaku untuk bermain bersama teman-temanku. lalu aku duduk  di depan jendela. hanya ditemani kumpulan lagu artis favoritku. "Ah kenapa harus hujan sih.." gumamku dalam hati. saat itu keadaan hatiku memang sedang kacau. badmood. belum lagi aku tidak diperbolehkan pergi oleh orangtuaku. ah, sebal sekali rasanya. hingga aku tidak menanggapi panggilan dari orangtuaku yang sudah menyuruhku untuk makan siang. malah, aku menutup pintu kamarku dengan kencang. aku hanya diam dan mengencangkan volume lagu yang sedang kuputar saat itu.
Lagu mendayu-sendu itu membuatku mengantuk. ditemani juga dengan suara rintikan air hujan yang masih terlihat jelas di depan kaca jendela kamarku. tiba-tiba terbayangkan sosok perempuan yang sangat aku kenal. ternyata.......

dia adalah ibuku. tapi anehnya, ibuku ini rasanya tidak pernah mengenalku. dia menghiraukan aku yang sedaritadi memanggil namanya. dia malah meninggalkanku lebih jauh dan tidak kembali. di lokasi itu juga, aku melihat uwa, teman-temanku yang dekat denganku. saat itu aku berteriak-teriak memanggil mereka. tapi,,tidak ada yang menyahut. aku diam. sendirian di tempat yang putih tanpa ada ujungnya. saat itu aku bagaikan tidak punya siapa-siapa yang hidup sebatang kara. apakah ini yang namanya sendirian? saat itu aku mulai berpikir. mungkin dari sekian banyak orang, aku termasuk orang yang beruntung. masih memiliki keluarga yang lengkap, orang-orang yang masih peduli denganku. tapi sepertinya aku tidak mempedulikannya. aku tidak mensyukurinya. hingga sekarang aku merasakan bagaimana rasanya tidak ada orang yang mempedulikanku lagi. menyesal rasanya! memang, menyesal selalu datang belakangan. disaat itu juga aku menangis, aku menyesal tidak pernah peduli dengan orang-orang yang ada di sekitarku, tidak pernah mensyukuri semua itu. andai saja waktu bisa diputar kembali..
Tiba-tiba..... BRAK! pintu kamarku terbuka dengan  kencang. ternyata tadi itu hanya mimpi. lembayung senja yang menyorot mataku sudah menungguku untuk bangun. ternyata hujan badai sudah selesai. saat itu aku langsung tersadar dan berlari menuju uwa juga orangtuaku. dan memeluknya erat-erat. Terimakasih Ya Allah, aku masih diberi kesempatan untuk meliaht orang-orang yang menyayangiku. semoga saja bisa sampai lama. dan terimakasih hujan. karena hujan sudah menyadarkanku dengan mimpi itu :)


YAHO! baru kaliini aku bikin cerpen so'so'an baku kaya gini -_- ceritanya mungkin pasaran sih. tapi ini ga copas loh! ya pokonya makasih buat yang udah baca. yang cuma numpang lewat juga gapapa. pokonya makasih! oiya, jangan lupa komen dan follownya ditunggu yak! :D

N.B: DILARANG COPAS TANPA IJIN! APAPUN BENTUKNYA~ 
*awas aja yang asal copas dosa banget loh -_-v* 

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar